Prosesi pembagian hadiah Sharia Law Internal Debate

Cerita Dibalik Kesuksesan Tim Werkudoro dari Prodi HES 5B Menjuarai “Sharia Law Internal Debate” 2025

hes.unugiri.ac.id- Dua pekan telah sebelumnya, tepatnya pada hari Senin (20/01/2025) telah dilaksanakan lomba debat yang bertajuk “Sharia Law Internal Debate” hasil kolaborasi antara Prodi Hukum Ekonomi Syariah (HES) dan Prodi Hukum Keluarga Islam (HKI) UNUGIRI. Hasilnya, Tim Werkudoro dari kelas 5B Prodi HES yang beranggotakan M. Fuguh Zahroni, Fitria Ika Yuliana, dan Like Khofifah berhasil menjadi juara pertama.

Pelaksanaan lomba dibagi menjadi 3 tahapan, yaitu pengumpulan video babak penyisihan pada 8 Januari 2025, semifinal dan final pada 20 Januari 2025. lomba tersebut diikuti oleh semester 1, 3, dan 5 prodi HES dan HKI yang mana setiap kelas mendelegasikan 2 tim.

Fitria Ika Yuliana selaku ketua tim menjelaskan bahwa proses pembuatan video sedikit terkendala karena jarak rumah antar tim yang jauh. namun karena kerjasama tim, akhirnya pembuatam video selesai dengan satu kali take saja. “Karena dari prodi mewajibkan 2 tim setiap kelasnya, ketua kelas memilih aku untuk perwakilan kelas dan pemilihan tim itu ngajak teman yang memang benar-benar pengen merasakan gimana sih debat itu. untuk pembuatan video sendiri sebenernya terkendala rumah teman-teman yang jauh sih, jadinya dibuat kesepakatan take video pulang kuliah aja. alhamdulillah bisa selesai sekali take”, tuturnya.

Penampilan Tim Werkudoro dalam salah satu sesi lomba debat

Sebelum menyusun video, ia melakukan briefing dan pengenalan teknik-tekniknya pada anggota tim. “Karena teman-teman baru pertama ikut lomba, kita diskusi bagaimana pembuatan naskah terus bagaimana kita harus mengucapkan naskah itu kita diskusikan dan belajar bersama”, tambahnya.

Setelah pengumuman dan lolos semifinal/final, Fitria dan tim lanjut menyusun naskah mosi debat yang telah ditentukan oleh panitia. ia juga mengaku bahwa sempat gugup saat pelaksanaan lomba. “Kita lanjut eksekusi mosi untuk final yang sudah ditentukan panitia, untuk naskahnya kita buat bareng-bareng, kita cari data yang relevan serta landasan hukumnya. Awalnya memang sempat nerveous sih, takut juga. Untuk teman-teman, mereka juga sempat nerveous campur takut karena baru pertama kali”, jelasnya.

Ia juga menjelaskan tips dan trik untuk memenangkan lomba debat. “Untuk tips & triknya yang penting cari tim yang bisa di ajak diskusi, belajar bareng, dan yang kedua harus bisa memahami mosinya. Kalau tidak paham bisa tanya teman satu timnya. Yang penting kita harus semangat menjalani itu semua, karena itu sebuah proses kita”, tambahnya.

Di akhir wawancara, ia memberikan kesan dan pesan. ia berharap teman-teman yang sudah mengikuti lomba internal ini bisa melanjutkan mengikuti lomba berskala nasional dan internasional. “Karena lawan dari babak penyisihan sampai final ini keren-keren semua, dan banyak juga yang masih semester satu tapi sudah sebagus itu. dan untuk yang final mereka juga keren semua, dan sudah pantes bisa ikut lomba nasional. harapannya sih, setelah ikut lomba internal ini mereka bisa lanjut di lomba yang berskala nasional bahkan internasional. kesanku, lomba ini juga bagian dari proses belajar dan aku sangat bersyukur akan hal itu”, tuturnya di penghujung wawancara.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *