Sikapi Isu-Isu Terkini, HMP HES Selenggarakan Seminar Aswaja

hes.unugiri.ac.id – Dalam rangka meningkatkan pemahaman mahasiswa Hukum Ekonomi Syariah (HES) terkait isu-Isu kontemporer dari sisi keaswajaan, Himpunan Mahasiswa Prodi Hukum Ekonomi Syari’ah (HMP HES) UNUGIRI selenggarakan Seminar Aswaja dengan tema “Kearifan Aswaja dalam Menyikapi Isu-Isu Sosial Ekonomi di Dunia Kontemporer” pada Rabu (19/03/25) di Auditorium Fakultas Syariah dan Adab (FSA), Gedung D Santoso Harjosuwito.

Seminar Aswaja yang mendatangkan Anwar Saleh Hasibuan, Dosen Prodi HES ini diikuti oleh sekitar 42 peserta dari mahasiswa Hukum Ekonomi Syariah semester dua dan empat.

Pelaksanaan kegiatan diawali dengan pembukaan yakni menyanyikan lagu Indonesia Raya, melantunkan Mars Syubbanul Wathon dan Sholawat al-Fatih, sambutan-sambutan, doa, lalu dilanjutkan dengan penyampaian materi.

Selaku ketua pelaksana, Khoirul Fadhila dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasih dan maaf.

“Terima kasih kepada seluruh pihak yang sudah menyempatkan waktunya untuk datang dan berkontribusi dalam acara ini, saya mewakili panitia meminta maaf apabila ada kekurangan dalam penyelenggaraan acara,” ucapnya.

Lebih lanjut, ia menyampaikan harapan dalam terselenggaranya acara seminar Aswaja ini.

“Semoga kita tidak hanya mendapatkan ilmu tapi juga mendapatkan berkahnya,” ungkap Khoirul.

Sementara itu, Anisa Baiti Qoiriah selaku ketua HMP HES menjelaskan bahwa kegiatan seminar Aswaja yang diselenggarakan ini bertujuan memberikan pemahaman kepada mahasiswa Prodi HES dalam menyikapi isu-isu terkini dari sudut pandang Aswaja.

“Banyak sekali isu terkini yang bisa kita amati, contohnya yang lagi booming akhir-akhir ini yaitu isu terkait penanaman ganja di kawasan Gunung Bromo. Nah, bagaimana Aswaja dalam menyikapi isu-isu tersebut bisa terjawab di seminar kali ini,” jelasnya.

Dalam mengawali penyampaian materi, Anwar mengatakan sebuah _statement_ penting mengenai definisi.

“Setiap ilmu itu harus diawali dengan definisi. Definisi sendiri harus padat, singkat dan jelas,” terangnya.

Anwar juga menambahkan jika perspektif Aswaja menawarkan pendekatan yang moderat, adil, dan berbasis maqasid syariah untuk menghadapi berbagai isu seperti ketimpangan ekonomi dan kemiskinan, serta bagaimana Aswaja menyikapi digitalisasi ekonomi, maraknya riba dan juga tantangannya bagi umat islam.

“Untuk menghadapi masalah kesenjangan ekonomi, ketidakstabilan ekonomi dan digitalisasi ekonomi solusinya dengan menerapkan sistem ekonomi islam berbasis keadilan dan keseimbangan, mengembangkan ekonomi berbasis sektor riil dan menyusun fatwa serta regulasi syariah yang mengatur transaksi digital agar sesuai dengan hukum Islam,” jelasnya.

Foto Bersama Peserta dan Panitia

Pada sesi tanya jawab, Muhamad Zakariya, salah satu peserta dari HES 4A bertanya tentang realitas di Indonesia yang masih terdapat adanya ketimpangan sosial.

“Jika sistem ekonomi sudah menggunakan basis keadilan dan keseimbangan, kenapa realitas di indonesia masih ada ketimpangan ekonomi, dan itu jadi kontradiksi dengan nilai-nilai Aswaja dan ekonomi islam?” tanya Zaka.

Anwar menjelaskan bahwasanya hal tersebut dapat terjadi karena banyaknya orang yang belum belajar agama, menyebabkan mereka tidak ada rasa takut kepada Tuhan.

“Karena masih banyak orang yang belum belajar agama, hal itu menyebabkan tidak ada rasa takut terhadap Tuhan. Nah, tugas kita ya mengedukasi masyarakat tentang keadilan tersebut dengan akhlak dan kebaikan, bukan hanya di ucapan saja. _Ibda’ binnafsika_, memulai dari diri sendiri,” tambahnya.

Salah satu peserta, Ashifyan dari HES 4C merasa antusias dalam seminar Aswaja kali ini. Ia mengaku mendapatkan kesan yang positif.

“Saya pribadi merasa banyak mendapatkan wawasan baru. Materinya disampaikan dengan jelas dan mudah dipahami. Saya sangat antusias mengikuti seminar tadi karena temanya relate dengan isu-isu saat ini,” pungkasnya.

Terakhir, acara ditutup dengan buka bersama di lorong Gedung D Santoso Harjosuwito lantai satu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *